Relawan Muhammadiyah Tanggap Darurat Bencana Kebakaran TPA Rawa Kucing
Posbanten.com, Kota Tangerang – Relawan Muhammadiyah Kota Tangerang sejak Jumat (27/10/2023), terjun langsung ikut tanggap darurat bencana kebakaran di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Tanggap darurat yang dilakukan dengan mendirikan Pos Koordinasi (Poskor), memberikan makanan warga sekitar yang terdampak dan petugas atau relawan yang memadamkan api, melakukan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, dan layanan dukungan psikososial.
Relawan yang tergabung dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah (Lazismu), Majelis Pembinaan Kesehatan Umum dan Kesejahteraan Sosial (MPKU & MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tangerang, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Tangerang, Serta Organisasi Otonom seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM), Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah dan Naisyatul Aisyiyah Kota Tangerang.
Alpan Habibi, selaku Ketua MPKU & MPKS Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tangerang mengatakan, Muhammadiyah selalu hadir bersama pemerintah untuk melakukan pendampingan dan pertolongan kepada warga yang tertimpa bencana.
“Ya tentu, kami Muhammadiyah bersama pemerintah selalu hadir, melakukan pendampingan dan bantuan yang bisa dilakukan, seperti mendirikan poskor, memberikan bantuan makanan, melakukan pemeriksaan kesehatan, pengobatan, penyuluhan kesehatan, dan layanan dukungan psikososial,” terangnya.
Aan Sujana, Wakil Ketua MDMC Kota Tangerang menjelaskan, kegiatan respon yang dilakukan relawan Muhammadiyah Kota Tangerang dilakukan dari tgl 27-29 Oktober 2023, dan akan dievakuasi untuk kemungkinan diperpanjang sesuai masa tanggap bencana pemerintah.
“Sementara, kami melakukan respon selama 3 hari, dari tanggal 27 sampai 29 Oktober 2023, kalau seandainya hasil evaluasi perlu diperpanjang, kami akan perpanjang sesuai masa tanggap bencana dari pemkot Tangerang”, tandasnya.
Dokter Eni Nuraeni, selaku dokter pemeriksa yang melakukan pengobatan dari Universitas Muhammadiyah Tangerang di lokasi pengungsian mengatakan, sebagian besar keluhan yang dialami warga adalah batuk, pilek, nyeri pada lutut. Sementara di lokasi kejadian TPA Rawa Kucing, mayoritas petugas atau relawan yang membantu memadamkan api mengeluhkan sakit mata dan sesak napas, pada Ahad, (29/12/2023).
“Mayoritas mengeluh batuk, pilek, sama nyeri pada lutut ya kalau di tempat pengungsian khususnya di GOR Kecamatan Neglasari. Kalau di TPA Rawa Kucing, kebanyakan ngeluh sesak, atau sakit mata pada petugas pemadam yang diperiksa,” tutupnya. (Red)