Gudang PT. IMS Logistik Kebakaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik, BPBD Terjunkan 16 Armada
Posbanten.com, Kota Tangerang- Kebakaran yang menghanguskan gudang logistik di Neglasari, Tangerang diduga akibat korsleting listrik pada bagian AC.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan mengatakan kebakaran gudang PT IMS logistik di Jalan Pembangunan 3 Neglasari, Tangerang itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 16.15 WIB.
“Diindikasikan kebakaran ini terjadi karena korsleting listrik AC yang berada di ruang perkantoran awalnya. Kemudian merembet ke pergudangan logistik yang terbakar,” kata Maryono Hasan, Kamis (14/3/2024).
BPBD menerjunkan 16 armada damkar untuk proses pemadaman di lokasi kebakaran.
“Kami mendapatkan laporan pada pukul 16.15 WIB. Kemudian anggota meluncur dengan respon time 12 menit ke lokasi. Sekitar 16 kendaraan damkar kita kirimkan ke lokasi kebakaran dengan 70 personel,” ucapnya.
Gudang logistik yang terbakar itu merupakan penyimpanan ragam barang milik brand ternama penjualan online market place. Maryono menyebut petugas sempat kesulitan melakukan pemadaman akibat ada bahan kimia.
“Ada macam-macam dari berbagai brand. Kesulitannya adalah, di dalam gudang itu ada bahan mengandung kimia seperti solar sehingga menyebabkan ledakan, dan saat ini masih dilakukan pemadaman sampai kurang lebih pukul 09.00 malam,” katanya.
Maryono juga menyebut dalam insiden kebakaran tersebut mengakibatkan satu unit mobil yang terparkir di area gudang ikut hangus terbakar. Sedangkan korban luka maupun jiwa dipastikan tidak ada.
“Mobil yang terbakar ada satu unit karena memang letaknya di depan pas gedung perkantoran,” jelasnya.
Akibat kebakaran tersebut akses di Jalan Pembangunan 3 Neglasari menuju M1 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang sempat ditutup sementara. Namun demikian, aktivitas penerbangan tidak terganggu dan kebakaran berhasil dipadamkan
“Sampai dengan tadi sore hingga malam ini, alhamdulillah perjalanan transportasi udara lancar dan dari pihak Angkasa Pura II juga sudah kordinasi kepada kita belum ada (penerbangan) yang terganggu,” pungkas Maryono.
(red)