August meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta bukan hanya memastikan kokohnya bangunan sekolah.
Jakarta, posbanten.com
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengatakan pihak polisi agar usut tuntas robohnya pagar sekolah yang sempat luka-luka dan meninggal anak sekolah.
Pembangunan pagar sekolah harus di lengkapi dengan sesuai bistek pembangunan, sehingga tidak akan terulang kembali.
Pembangunan pagar harus di lengkapi dengan Cakar ayam dan mengunakan standar pembangunan.
Sehingga bangunan akan kokoh, dan terbilang, kuat dan tidak gampang roboh dan pecah.
Menurut Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengharapkan peran aktif Dinas Pendidikan DKI untuk mengawasi bangunan sekolah.
Hal itu untuk menghindari ambruknya tembok seperti terjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan akibat diterjang banjir.
“Kejadian tersebut, ditambah lagi saat ini curah hujan yang tinggi harus jadi peringatan bagi Dinas Pendidikan DKI untuk memastikan bangunan sekolah di Jakarta aman,” kata August dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
August meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta bukan hanya memastikan kokohnya bangunan sekolah.
Namun juga segera melakukan mitigasi jika ada bangunan sekolah yang rentan ambruk.
Terlebih, kata August, dana rehabilitasi sekolah terkena efisiensi anggaran pernah terjadi pada Tahun Anggaran 2020.
Salah satu komponen anggaran yang paling banyak dipangkas, yakni rehab total gedung sekolah.
“Ini tentu harus menjadi perhatian Pemprov DKI,” kata anggota Komisi Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta tersebut.
Tiga siswa meninggal dunia akibat tembok ambruk saat banjir melanda MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (6/10).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Dikutip Antara.com
Isnawa Adji mengemukakan penyebab tembok pembatas gedung MTsN 19 Jakarta Selatan ambruk diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume air dari luar sekolah.
Deni / Samsul / posb