IFRAME SYNC

Bang Kumis Berbagi: Saya Lulusan SD Bisa Jadi YouTuber dan Menguliahkan Anak di Kesehatan


 

Pandeglang – posbanten.com
Apa jadinya, jika Bang Kumis tidak ada kumisnya? Mungkin, dia menjadi Bang Jenggot atau tidak akan menjadi YouTuber yang mempunyai penggemar hingga 20 Ribu Subscriber juga banyak dikenal oleh masyarakat Pandeglang wabil khusus Banten. Jadi ceritanya begini, Mang Sejo malam hari pukul 20.00 WIB datang ke Kantor Hukum milik Kang Agus Munir, S.H., M.H untuk persiapan peliputan besok di PTUN terkait pemberhentian perangkat desa di Sobang Pandeglang, (13/7/22).

Setelahnya sampai di Kantor Hukum Agus Munir & Rekan pukul 20.00 WIB, 30 menit kemudian datang seorang bapak-bapak berkumis tebal memakai topi adidas kemeja hitam dan celana hitam panjang. Tangannya memegang senjata andalanya yang berisi Handphone Vivo Y19, tripod, microphone dan senter lighting. “Di Pandeglang, cuma saya yang punya senjata ini,” ucapnya sembari terkekeh-kekeh. Saat itulah Mang Sejo tertarik untuk mewawancarai Bang Kumis atau nama aslinya Bang Imam Satori.

*Dimulai Sejak Kapan Bang Kumis Menjadi Seorang YouTuber?*

Bang Kumis menceritakan awal memulai mengupload video ke media sosial pada tahun 2018, saat itu sedang terjadi peristiwa tsunami selat sunda Pandeglang. Facebook menjadi perlabuhan pertama untuk video yang diunggahnya dengan pembawaan ala jurnalisme warga. Dari peristiwa itu, ada seseorang yang berkomentar di facebook menyarankan Bang Kumis untuk mengunggah videonya di YouTube. “Padahal, video yang Bang Kumis share itu amatiran sekali, tanpa proses editing. Karena mungkin isi videonya mengandung fakta jurnalistik, akhirnya banyak orang yang suka kepada video Bang Kumis,” cerita Bang Kumis sembari mengepulkan asap rokok.

*Sebelumnya, Apakah Bang Kumis Mempunyai Latar Belakang Sebagai Jurnalis?*

Bang Kumis menjelaskan bahwa, dirinya hanya lulusan tingkat Sekolah Dasar (SD), artinya nol pengalaman soal jurnalistik. Disaat terjadi peristiwa tsunami ia mengabdikan dirinya sebagai relawan independen,

“Rumah saya di Teluk Labuan terdampak tsunami, saat kejadian, belum ada bantuan dari pihak manapun. Karena saya punya rumah makan, akhirnya saya membuat posko sendiri dan mengratiskan makanan dalam kurun waktu sepuluh hari dengan cara prasmanan. selain itu, pegawai di rumah makan saya, tetap saya gaji, dan saya berikan tunjangan bonus, karena mereka menjadi relawan,” ungkap Bang Kumis dengan mata berkaca-kaca mengingat kejadian peristiwa yang pilu itu.

“Saat itu, saya hanya bermodalkan handphone untuk memberikan informasi akurat ke pada publik, agar segera datang bantuan yang masyarakat butuhkan. Dari video-video yang saya unggah di facebook, ternyata pihak televisi membutuhkan video dokumentasi yang terjadi di lapangan.”

*Tema Video YouTube yang Dibuat Seperti Apa?*

Dirinya sama sekali tidak berniat dan kepengin menjadi seorang YouTuber. Karena dahulunya Bang Kumis ini adalah orang yang kritis, suka bertanya tentang lingkungan, kemiskinan, artinya, bahwa video yang dibuat oleh Bang Kumis, tema-nya tentang peristiwa “apa saja” yang terjadi di Provinsi Banten.

“Alhamdulillah, sejak tahun 2018 hingga saat ini, dari penghasilan YouTube, saya dan keluarga bisa diberikan kecukupan rezeki. Dua anak saya sekolah di kesehatan, yang satu, sudah kerja di RSUD Berkah Pandeglang, yang satu lagi masih kuliah di STIKES Faletehan. Dan uang adsense dari YouTubenya itu dipegang anak pertama saya, dia yang pegang rekeningnya, apapun penghasilan Bang Kumis dari YouTube, hanya anak yang tahu,” Jawab Bang Kumis dengan tegas.

*Selain Kecukupan Materi, Apa Manfaat yang Bang Kumis Dapatkan ketika Menjadi YouTuber?*

“Jadi begini lho. Saya ini dulunya bukan siapa-siapa, sebab dengan YouTube, pejabat Pandeglang mana yang gak kenal sama Bang Kumis, _hahaha_”

Sebetulnya, gaji yang Bang Kumis terima dari YouTube itu tidak seberapa. Tapi, ada manfaat relasi dengan pejabat, pengusaha, masyarakat dan lainnya. Dari situ, ketika dimintai meliput peristiwa, Bang Kumis dapat uang transport juga bayaran lainnya. Kalau dikasih uang, ya, Alhamdulillah, kalau pun tidak, yang penting dapat konten!” jelasnya.

*Apa Tips Bang Kumis untuk Bapak-bapak yang Ingin jadi YouTuber?*

Di usia saya yang ke 53 Tahun, kalau mau memulai jadi seorang YouTuber harus didasari dengan hobi atau kesukaan, dan orientasinya jangan soal uang. Kalau memikirkan uang, nanti orang berfikir biaya produksi bikin konten, misalnya bikin konten dari Pandeglang ke Serang, kalau dihitung ongkosnya dia akan rugi. “Saya ngeyoutube karena mau menyimpan dokumentasi kehidupan saya, ketika saya jauh dari istri dan anak, mereka bisa memantau dari YouTube. Selain itu, biar anak dan cucu saya tahu ketika saya hidup di dunia pekerjaannya seperti apa!”

Terakhir, dirinya menekankan kepada siapa saja yang ingin jadi YouTuber, ia harus membangun personal branding yang kuat. Seperti saya, misalnya, “Kalau saya tidak ada kumisnya, berarti Bang Jenggot. Ke mana-mana pun, saya selalu pakai baju kemeja hitam dan topi atau peci. Di tempat mana pun, saya selalu berbagi baik materi juga informasi kepada masyarakat,” tambahnya.

*Liputan jadi reporter paling jauh ke mana? Apa mimpi Bang Kumis 5 atau 10 tahun ke depan?*

Ia pernah ditugaskan menjadi reporter ke luar Banten, tepatnya di Pati Jawa Tengah. Saat itu dirinya diundang khusus perwakilan dari Pandeglang untuk meliput acara pesta rakyat dan demo nelayan.
Selain itu, Bang Kumis juga pernah ke Cirebon, meliput kasus kriminal. Hal yang paling tidak bisa dilupakan oleh Bang Kumis adalah,

“Ketika saya naik pesawat, telinga saya tiba-tiba jadi bindeng. Saya kaget! Ternyata, setelah sampai di bandara, Alhamdulillah sembuh lagi. Saya pernah menginap di hotel bintang enam, entah kenapa saya mah dari dulu juga tidak suka sama pendingin ruangan AC. Kalau tidur pun, saya tidak mau di kasur pengennya di lantai saja, karena sejak kecil saya sudah seperti itu,” jawabnya sembari tertawa terbahak-bahak.

Mimpi Bang Kumis lima atau sepuluh tahun ke depan, “Alhamdulillah Bang Kumis sudah daftar haji. Doakan panjang umur! Selain itu Bang Kumis pengen jalan-jalan ngevlog ke Yaman Hadramaut Timur Tengah, pengen ketemu Habib Umar Bin Hafidz. Satu lagi Bang Kumis ingin podcast sama Lord Putin Presiden Russia,” pungkas Bang Kumis.

Setelah mewawancarainya, Mang Sejo mengajak Bang Kumis untuk berswa foto, bukti dan tanda bahwa kita dipertemukan. Malam itu Mang Sejo banyak belajar pada Bang Kumis, “Kebanyakan pengangguran itu orang yang pendidikannya tinggi, karena soal pekerjaan dia banyak memilih, beda, kalau lulusan SD, jualan ikan asin atau apa saja dia pasti mau!”

Bagaimana, Anda tertarik menjadi YouTuber seperti Bang Kumis?

Ed/Tim

Berita Terkait

Top